Badan pun terasa makin lemah.
Untuk menurunkan kadar gula darah tersebut, dokter memberi saya obat daonil.
la menganjurkan agar saya memeniksakan dini ke rumah sakit, namun karena kondisi keuangan ketika itu sedang mi- nus, anjuran dokter tidak bisa saya ikuti.
Saya bertahan minum daonil selama lebih dai empat tahun.
Digerogoti Berbagai Penyakit Tahun 1996, suatu siang ketika saya sedang duduk di kursi makan, tiba-tiba seperti ada sesuatu yang menarik saya dengan kekuatan yang sungguh besar Kepala seperti berputar, mata tak kuasa melihat langit-langit kamar, karena yang saya lihat adalah gelombang air.
Oleh istri, kemudian saya dibaringkan di kasur yang rendah.
Melihat keadaan yang denikian, isteri saya lalu memanggil Pak Cip, tetangga kami yang biasa menolong orang yang diganggu oleh makhluk halus Narnun, Pak Cip tidak menemukan hal- hal yang mencurigakan di rumah saya.
Saya pun langsung masuk ICU Keluarga Hutagalung peminum urin terapi urin A Kwet seperti berteka-teki.
"Asal bisa sembuh, apa saja akan saya minum," tantang saya.
Kemudian A Kwet menjelaskan bahwa obat yang dimaksudadalah urine sendiri Kontan saya terbelalak.
"Gilakamu, berani-beraninya menyuruh minum urine," kata saya sewot.
"Tapi, itulah obatnya," kata A Kwet lagi.
Dia tahu bahwa urine itu menyembuhkan dari kakaknya yang sudah pernah sakit sampai mengalami koma.
Namun setelah dua bulan minum urine, sang kakak sembuh, padahal usianya sudah 80 tahun Pulang dari bengkel, saya merenung.
Apa benar urine sendiri dapat menyembuhkan? Tanda tanya besar ada di kepala saya.
Karena penasaran dan ingin sembuh, saya langsung menampung urine saya di gelas sloki dan memberanikan diri menenggaknya di kamar mandi.
Malu dong kalau orang lain tahu saya minum urine.
Rasanya? Waduuuh...nggak bisa diterangin.
Didalamnya terdapat ulasan dari Prof.
Hembing Wijaya Kusuma.
Artikel tu memuat beberapa keterangan, antara lain bahwa terapi dengan air senisudah dilakukan di India sekitar 5.000 tahun yang lalu.
Masyarakat di Eropa juga sudah mengenalnya sejak 4.000 tahun lalu.
Namun, di daratan Cina baru dikenal sejak 1.700 tahun lalu, sedang di Jepang baru 700 tahun lalu dan hingga kini terapi urine masih dijalankan oleh sebagian masyarakat.
Di dalam literatur Cina kuno, Shang Han Lunyang ditulis oleh Chang Yi pada zaman Dinasti Han 1.700 tahun lalu, terdapat catatan terapi dengan air seni yang konon berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah, penenang, dan dapat menghilangkan panas dalam, mata merah, bengkak, serta luka terpukul Menurut Prof.
Hembing, air seni berasal dari darah yang disaring dalam ginjal.
Untuk menurunkan kadar gula darah tersebut, dokter memberi saya obat daonil.
la menganjurkan agar saya memeniksakan dini ke rumah sakit, namun karena kondisi keuangan ketika itu sedang mi- nus, anjuran dokter tidak bisa saya ikuti.
Saya bertahan minum daonil selama lebih dai empat tahun.
Digerogoti Berbagai Penyakit Tahun 1996, suatu siang ketika saya sedang duduk di kursi makan, tiba-tiba seperti ada sesuatu yang menarik saya dengan kekuatan yang sungguh besar Kepala seperti berputar, mata tak kuasa melihat langit-langit kamar, karena yang saya lihat adalah gelombang air.
Oleh istri, kemudian saya dibaringkan di kasur yang rendah.
Melihat keadaan yang denikian, isteri saya lalu memanggil Pak Cip, tetangga kami yang biasa menolong orang yang diganggu oleh makhluk halus Narnun, Pak Cip tidak menemukan hal- hal yang mencurigakan di rumah saya.
Malu dong kalau orang lain tahu saya minum urine
Dia malah menganjurkan agar saya ke rumah sakit saja.Saya pun langsung masuk ICU Keluarga Hutagalung peminum urin terapi urin A Kwet seperti berteka-teki.
"Asal bisa sembuh, apa saja akan saya minum," tantang saya.
Kemudian A Kwet menjelaskan bahwa obat yang dimaksudadalah urine sendiri Kontan saya terbelalak.
"Gilakamu, berani-beraninya menyuruh minum urine," kata saya sewot.
"Tapi, itulah obatnya," kata A Kwet lagi.
Dia tahu bahwa urine itu menyembuhkan dari kakaknya yang sudah pernah sakit sampai mengalami koma.
Namun setelah dua bulan minum urine, sang kakak sembuh, padahal usianya sudah 80 tahun Pulang dari bengkel, saya merenung.
Apa benar urine sendiri dapat menyembuhkan? Tanda tanya besar ada di kepala saya.
Karena penasaran dan ingin sembuh, saya langsung menampung urine saya di gelas sloki dan memberanikan diri menenggaknya di kamar mandi.
Malu dong kalau orang lain tahu saya minum urine.
Rasanya? Waduuuh...nggak bisa diterangin.
Malu dong kalau orang lain tahu saya minum urine
Jauh sebelumA Kwet memberitahu, saya sebenarnya sudah pernah membaca artikel tentang terapi urine bertajuk Bila Air Seni Dipakai untuk Penyembuhan, yang dimuat di Majalah Sinarterbitan Mei 1994.Didalamnya terdapat ulasan dari Prof.
Hembing Wijaya Kusuma.
Artikel tu memuat beberapa keterangan, antara lain bahwa terapi dengan air senisudah dilakukan di India sekitar 5.000 tahun yang lalu.
Masyarakat di Eropa juga sudah mengenalnya sejak 4.000 tahun lalu.
Namun, di daratan Cina baru dikenal sejak 1.700 tahun lalu, sedang di Jepang baru 700 tahun lalu dan hingga kini terapi urine masih dijalankan oleh sebagian masyarakat.
Di dalam literatur Cina kuno, Shang Han Lunyang ditulis oleh Chang Yi pada zaman Dinasti Han 1.700 tahun lalu, terdapat catatan terapi dengan air seni yang konon berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah, penenang, dan dapat menghilangkan panas dalam, mata merah, bengkak, serta luka terpukul Menurut Prof.
Hembing, air seni berasal dari darah yang disaring dalam ginjal.
Comments
Post a Comment